Penelusuran Terapi Mursyid

Tinjauan Hukum
Seorang mursyid tidak akan pernah menyatakan diri sebagai seorang terafis apalagi dengan gelar gelar lainnya. Lalu bagaimana hukumnya seorang mursyid yang bertindak terkadang melewati psikiater, dukun, manteri kesehatan, psikolog atau lainnya dengan multi karya?. Al-qur’an sebagai wahyu befungsi mu’jizat tentunya bukan saja kepada Nabi Muhammad SAW. tetapi juga kepada seluruh umatnya yang mempercayainya sebagai mu’jizat yakni suatu yang luar biasa yang bukan hasil penerawangan Muhammad melainkan firman berupa petunjuk dan arahan Tuhan.

Al Quran diturunkan untuk manusia bukan hanya sebagai hudan (petunjuk hidup), bayan dan burhan ( penjelasan argumentative korelatif), tetapi juga sebagai syifa (pengobatan) spiritual yang haus dengan isyarat dan arahan Tuhan serta rahmat (kasih sayang )dengan membuka jiwa menerima pikiran dan cinta kasih bersama yang di dalamnya ada instink kedamaian. Keyakinan itu harus mendasar dan meliputi segala hidup, gerak dan usahanya manusia secara tersurat dan tersirat sebagaimana seorang mursyid (Syahbuddin Al-Yumani, 1329:12).

Bagi seorang mursyid tetap mengakui berobat itu suatu sunnah meskipun pada segelintir salaf al Salihin berobat itu makruh karena mereka pandang tidak sabar dan ridha menerima ujian Tuhan. Dalam sabda Rasulullah SAW. Tadawuw fa innalloha la yanzilu daan illa lahu dawaan, berobatlah kamu karena Allah swt tidaklah memberikan suatu penyakit kecuali turut dengan obat. Hadis qauly bermakna seperti itu dikalahkan hadis fi’lydimana sahabat nabi SAW banyak yang menahan sakit karena bercermin pada perilaku nabi sendiri yang pada kenyataannya beliaupun sering menahan sakit dan tidak mengobatkannya pada orang lain.

Kemudian, pesoalannya pencarian obat dimana, yang mana dan bagaimana dibuatkan? Ternyata memahami Qur’an surah al-Isra ayat 82 dan surat Yunus ayat 57 suatu media yang harus diyakini seorang muslim dengan keyakinan yang jazim (tanpa reserve) bahwa al Quran termasuk pengobatan segenap penyakit spiritual. Pemantapan keyakinan bukan diukur dari pendidikan formal, informal dan informalnya bahkan bukan dari lama tidaknya seorang belajar menjadi sarjana, tetapi selain jiwa yang bersih, banyaknya nawafilah yang dilakukan, zikir dan wiridan, juga dirinya memang memiliki wijdan yang singkron maqom dengan latihan latihan spiritual itu sendiri. Hal ini merupakan konsistensi dan harga mati dimiliki spiritual teacher secara doktrin.

Ramuan Obat
al-Kainat (segala yang ada) utamanya flora dan fauna menjadi bagian dari ayat kauniyah yang banyak mengandung manfaat dan menjadi ramuan obat. Hendaknya dapat diamati (observasi) di teliti, diklasifikasikan dan dilaboratoriumkan ragam jenis yang dapat dijadikan obat sesuai zat, sifat, rasa dan elemen yang terkandung di dalamnya. Pada masa Rasul SAW. Berkembang penyakit jawy madinah banyak orang sakit perut yang berindikasi demam panas, kepala pusing dan tidak ada selera makan, mereka datang kepada Nabi SAW. Lalu beliau memerintahkan untuk mencari pengembala unta dan meminum air kencing dan susu unta sehingga badan mereka kembali sehat. ( Aiman bin Abdul Fattah, 2005: 42).

Berbeda dengan kebiasaan seorang mursyid dalam memberikan obat kepada siapa saja dan penyakit apapun hanya dengan air, paling tidak air bersih bening itu di beridoa atau bacaan seperti surat yasin 41 sehingga air itu disebut air yasin 41, ditawajuhkan menjadi air tawajuh dan lain sebagainya. Air memeng adalah asal muasal dari diciptakannya bumi bahkan air dapat menghidupi sesuatu yang telah mati seperti tanah tandus yang kering krentang. Manakala di kaitkan dengan tubuh jasmani manusia yang membutuhkan paling sedikit 2 liter per harinya. Tanpa air manusia takkan hidup sehingga air menjadi bahan primer dalam kehidupannya.

Related Posts

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.