3. Pemecahan Masalah Matematis
Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai..Pemecahan masalah ini adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka mhasil emenuhi tuntutan dari suatu situasi. Sedangkan proses pemecahan masalah merupakan kerja memecahkan masalah, dalam hal ini proses menerima tantangan yang memerlukan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam istilah sederhana, masalah adalah suatu perjalanan seseorang untuk mencapai solusi yang diawali dari sebuah situasi tertentu.Polya mengemukakan bahwa memecahkan masalah dalam matematika ada beberapa langkah yaitu; (a) memahami masalah, (b) merencanakan cara penyelesaian (c) melaksanakan rencana dan (d) meninjau kembali pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini merupakan kemampuan yang harus benar dapat dikuasai siswa sebagai bekal dalam menjawab beberapa permasalahan dalam bidang matematis.
4. Komunikasi Matematis
Green dan Schulman (dalam Ansari, 2009) mengatakan bahwa komunikasi matematik merupakan:
(1) kekuatan central bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematik
(2) Modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematik
(3) Wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, curahpendapat, menilai dan mempertajam ide.
Secara umum, matematika dalam ruang lingkup komunikasi mencakup keterampilan/kemampuan menulis, membaca, discussing and assessing, dan wacana (discourse). Tanpa komunikasi dalam matematika kita akan memiliki sedikit keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa dalam melakukan proses dan aplikasi matematika. Shadiq (2004). Matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti dan tidak membingungkan.